Minggu, 18 Mei 2014

99 Qawa’id fiqhiyyah dalam Al-Majallah al-Ahkaam al-Adliyyah

99 Qawa’id fiqhiyyah dalam Al-Majallah al-Ahkaam al-Adliyyah
Artikel No. 1 Artikel.1…Para peneliti dari ahli fiqh mengembalikan persoalan-persoalan fiqh kepada kaidah-kaidah umum, semuanya itu otentik untuk seluruh permasalahan-permasalahan yang ada,…maka dari itu disusun 99 kaidah fiqhiyyah…, dan diantara kaidah-kaidah ini, jika dilihat secara mufrad (tersendiri), terdapat pengecualian tertentu diantara kesempurnaannya, akan tetapi tidak menutupi keumumannya dari sisi keseluruhan, karena itu sebagiannya mengikat sebagian yang lain. المادة 1- ….  إن المحققين من الفقهاء قد أرجعوا المسائل الفقهية إلى قواعد كليه، كل منها ضابط وجامع لمسائل كثيرة. … فلذا جمع تسع وتسعون (99) قاعدة فقهية. … وأن بعض هذه القواعد، وان كانت بحيث إذا انفرد، يوجد من مشتملا ته بعض المستثنيات، لكن لا تختل كليتها و عمومتها من حيث المجموع، لما إن بعضها يخصص ويقيد بعضا آخر.
  Keterangan:  
  1.       Sesuatu yang menyeluruh maka dikecualikan  
  2.       Sesuatu yang umum maka dikhususkan  
  3.       Sesuatu yang banyak maka ditentukan satu (diikat)  
2 Setiap perkara (perbuatan) itu tergantung pada tujuannya. الأمور بمقاصدها
3 Patokan dalam akad (Ibrah) diambil dari maksud/tujuan dan maknanya bukan dari ungkapan dan bentuknya العبرة فى العقود للمقاصد والمعاني لا للألفاظ والمباني
4 Sesuatu yang sudah diyakini tidak dapat dihapus oleh keragu-raguan اليقين لا يزال بالشك
5 Yang menjadi patokan adalah tetapnya sesuatu menurut keadaan semula الأصل بقاء ما كان على ما كان
6 Sesuatu yang lama akan ditinggalkan sebagaimana asalnya القديم يترك على قدمه
7 Kemadharatan tidak akan terjadi sejak awal الضرر لا يكون قديما
8 Bebas dari tanggungan adalah prinsip yang mendasar. الأصل براءة الذمة
9 Asal dari sifat-sifat yang nyata (terlihat) adalah ketiadaan الأصل فى الصفات العارضة العدم
10 Sesuatu yang tetap pada zamannya akan dinilai kekal kecuali terdapat dalil yang membuktikan penolakannya. وما ثبت بزمان محكم ببقائه مالم يوجد دليل على خلافه
11 Asal suatu perubahan pristiwa baru dianggap sebagai peristiwa yang berlangsung dalam waktu terdekat (dari sekarang) الأصل إضافة الحادث إلى أقرب أوقاته
12 Asal dalam perkataan itu adalah hakikat. (Artinya jika ada perkataan yang bisa diartikan secara hakiki dan majasi, maka perkataan mesti diartikan secara hakiki) الأصل فى الكلام الحقيقة
13 Tidak perlu ambil perhatian terhadap dalil apabila ada pernyataan yang jelas لا عبرة للدلالة في مقابلة التصريخ
14 Tidak ada tempat untuk berijtihad jika ada nasth yang menerangkannya (al-Qur’an dan al-Hadits) لامساغ للاجتهاد فى مورد النص
15 Sesuatu yang tetap atas penolakan terhadap qiyas maka tidak (boleh dipakai) untuk menetapkan qiyas yang lain. ما ثبت على خلاف القياس فغيره لا يقاس عليه
16 Sebuah ijtihad tidak dapat membatalkan yang semisalnya (ijtihad yang lain) الاجتهاد لا ينقض بمثله
17 Kesulitan itu akan menarik kemudahan المشقة تجلب التيسير
18 Perkara yang berlaku dalam kesempitan, harus diberikan kelonggaran atasnya الأمر إذا ضاق إتسع    (إذا ضاق الأمر إتسع)
19 tidak boleh ada Madharat dan tidak boleh memadharatkan لا ضرر ولا ضرار
20 Kemadharatan itu harus dihilangkan. الضرر يزال
21 Keadaan darurat membolehkan sesuatu yang dilarang الضرورات تبيح المحظورات
22 Sesuatu yang dibolehkan karena darurat itu mesti disesuaikan dengan kadar kedaruratannya. الضرورات تقدر بقدرها
23 Sesuatu yang dibolehkan karena uzur, maka batallah sebab hilangnya uzur tersebut ما جاز لعذر بطل بزواله
24 Apa bila hilang penyebab yang melarang sesuatu maka yang dilarang itu boleh dilakukan إذا زال المانع عاد الممنوع
25 Kemadharatan tidak boleh dihilangkan dengan kemadharatan yang semisal الضرر لا يزال بمثله
26 Menanggung  suatu Kemadharatan khusus untuk menolak Kemadharatan umum. يحتمل الضرر الخاص لمنع الضرر العام
27 Kemadharatan yang lebih besar/ berat dihilangkan dengan Kemadharatan yang lebih ringan الضرر الأشد يزال بالضرر الأخف
28 Apabila dua kerusakan bertabrakan maka dilihat/dipilih yang lebih ringan إذا تعارض مفسدتان روعي أعظمهما ضررا بارتكاب أخفهما
29 Memilih yang lebih kecil dari dua keburukan يختار أهون الشرين
30 Menolak suatu kerusakan didahulukan dari pada menarik kemaslahatan. درء المفاسد أولى من جلب المنافع
31 Kemadharatan itu sedapat mungkin harus ditangkis الضرر يدفع بقدر الإمكان
32 Kebutuhan bisa menjadi sesuatu kepentingan الحاجة تنزل منزلة الضرورة
33 Sesungguhnya sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi tidak membatalkan hak bagi yang lain إن الإضطرار لا يبطل حق الغير
34 Sesuatu yang diharamkan mengambilnya maka diharamkan juga memberikannya ما حرم أخذه حرم اعطاؤه
35 Sesuatu yang haram mengerjakannya maka haram juga meminta mengerjakannya ما حرم فعله حرم طلبه
36 Adat kebiasaan dapat dijadikan hukum العادة محكمة
37 Jika manusia sudah sepakat dengan sesuatu (kesepakatan umum) maka wajib dikerjakan استعمال الناس حجة يجب العمل بها
38 Larangan adat adalah menjadi larangan sebenarnya (secara hakikat) الممتنع عادة كالممتنع حقيقة
39 Tidak dipungkri perubahan hukum dengan adanya perubahan zaman لا ينكر تغير الأحكام بتغير الأزمان
40 Suatu kenyataan akan ditinggalkan berdasarkan adat الحقيقة تترك بدلالة العادة
41 Hanya akan dianggap sebagai suatu adat jika apa bila menjadi suatu mayoritas dalam masyarakat إنما تعتبر العادة إذا اضطردت أو غلبت
42 Perhatian lebih diberikan pada kejadian yang sering (mayoritas), bukannya yang jarang (minoritas) العبرة للغالب الشائع لا للنادر
43 Sesuatu yang dikenal akan menjadi adat seperti yang disyaratkan menjadi syarat المعروف عرفا كالمشروط شرطا
44 Sesuatu yang dikenal diantara masyarakat itu seperti menjadi syarat dikalangan mereka المعروف بين التجار كالمشروط بينهم
45 Penetapan secara adat seperti penetapan secara nash (teks) التعيين بالعرف كالتعيين بالنص
46 Apa bila bercampur suatu larangan dengan perintah maka didahulukan larangan إذا تعارض المانع والمقتضى يقدم المانع
47 Sesuatu yang terkait dengan sebuah obyek, maka ia diakui keabsahannya التابع تابع
48 Sesuatu yang terkait dengan sebuah obyek tidak dihukumi secara terpisah. التابع لايفرد بالحكم
49 Seseorang yang memiliki sesuatu maka ia juga memiliki segala kepentingan atasnya من ملك شيئا ملك ما هو من ضروراته
50 Apabila terputus sesuatu yang dasar maka terputus pula suatu cabangnya إذا سقط الأصل سقط الفرع
51 Sesuatu yang terputus itu tidak akan kembali  seperti sesuatu yang hilang tidak kembali الساقط لا يعود كما أن المعدوم لا يعود
52 Apabila sesuatu itu batal maka batallah apa yang ada didalammnya إذا بطل الشيء بطل ما فى ضمنه
53 Apa bila batal suatu yang dasar /asal maka ia merubah menjadi perubahan,maka asal itu menjadi berubah إذا بطل الأصل يصار الى  البدل
54 Tidak diperbolehkannya sesuatu yang terkait dengan barang tidak berarti dilarangnya yang lain yang terkait dengan barang tersebut يغتفر التوابع مالا يغتفر فى غيرها
55 Sesuatu yang dilarang dengan cara yang baru, mungkin diperbolehkan dengan cara melanjutkan. يغتفر فى البقاء ما لا يغتفر فى الابتداء
56 Meneruskan sesuatu lebih mudah dari pada memulainya البقاء أسهل من الابتداء
57 Tidaklah sempurna ‘aqad tabarru’(pemberian) kecuali diberikan/diserahkan, (sebelum diminta sudah diberi) لا يتم التبرع إلا بقبض
58 Tasharruf (tindakan –pemimpin-) terhadap rakyat harus dihubungkan dengan kemashlahatan -kepentingan umum-. التصرف على الرعية منوط بالمصلحة
59 Kewenangan khusus (pribadi) lebih kuat dari pada kewenangan umum (publik) الولاية الخاصة أقوى من الولاية العامة
60 Mengamalkan maksud suatu kalimat, lebih utama dari pada mengabaikannya (menyia-nyiakannya)  إعمال الكلام أولى من إهماله
61 Apabila maksud hakiki tidak dapat ditangkap, maka pengertian majazi (metaforis) dapat dipakai إذا تعذرت الحقيقة يصار إلى المجاز
62 Apabila perkataan itu lemah dalam pelaksanaan maka abaikan saja إذا تعذر إعمال الكلام يهمل
63 Hubungan terhadap bagian-bagian yang takterpisahkan dinilai seperti hubungan terhadap keseluruhan ذكر بعض مالا يتجزأ كذكر كله
64 Sesuatu yang mutlaq berjalan dengan kemutlakannya selama tidak ada nash  atau dalil yang mengikatnya المطلق يجري على إطلاقه ما لم يقم دليل التقييد نصا أو دلاله
65 Sifat yang tampak tidak memiliki nilai kebenaran,  maka sifat yang tidak tampak dapat dipakai الوصف فى الحاضر لغو وفى الغائب معتبر
66 Pertanyaan itu diulangi di dalam jawaban السؤال معاد فى الجواب
67 Perkataan tidak dapat dinisbatkan kepada orang yang diam, tetapi diam adalah sama dengan pernyataan, ketika bicara diperlukan. (Artinya orang yang diam ketika berbicara itu menjadi keharusan, maka ia dianggap membuat pernyataan (menyetujui/menolak). لا ينسب إلى ساكت قول، لكن السكوت فى معرض الحاجة بيان
68 Bukti atas sesuatu yang tidak jelas dikembalikan pada kedudukannya دليل الشيئ فى الأمور الباطنة يقوم مقامه
69 Tulisan seseorang itu seperti halnya perkataan الكتاب كالخطاب
70 Isyarat yan dikenal karena kebisuan seperti suatu keerangan dengan lisan الإشارات المعهودة للأخرس كالبيان باللسان
71 kata terjemahan diterima secara mutlaq. يقبل قول المترجم مطلقا
72 Tidak dipegangi sesuatu (hukum) yang berdasarkan pada Dhon -persangkaan yang kuat- yang jelas salahnya. لا عبرة للظن البين خطؤه
73 Tidak di jadikan hujjah sesuatu yang berdasarkan kemungkinan yang berlawanan dengan dalil لا حجة مع الاحتمال الناشئ عن دليل
74 Tidak bia dijadikan patokan sesuatu yang bimbang/was-was لا عبرة للتوهم
75 Keputusan dengan bukti yang otentik seperti kepastian melihat dengan mata kepala sendiri الثابت بالبرهان كالثابت بالعيان
76 Bukti dituntut atas orang yang menggugat/menuduh, sedangkan sumpah atas yang menolak/ mengingkarinya البينة على المدعي واليمين على من أنكر
77 Bukti adalah untuk memastikan sesuatu yang berlawanan secara lahiriyah, sedang sumpah untuk memastikan sesuatu yang asal البينة لإثبات خلاف الظاهر واليمين لإبقاء الأصل
78 Bukti adalah kepastian mutlak (bagi fihak ketiga), sedang ikrar (pengakuan) hanyalah bukti relatif bagi yang menyatakannya. البينة حجة متعدية والإقرار حجة قاصرة
79 Seseorang itu terikat oleh pengakuannya المرء مؤاخذ بإقراره
80 Sesuatu yang diperdebatkan tidak bisa dijadikan hujjah, tetapi jga tidak dapat menafikan keputusan hakim لا حجة مع التناقض ولاكن لا يختل معه حكم الحاكم
81 Sesungguhnya ditetapkannya cabang itu tidak berarti dengan meniadakan yang asal/pokok قد ثبت الفرع مع عدم ثبوت الأصل
82 Fihak yang dibebani oleh syarat wajib memenuhinya ketika syarat disebutkan. المعلق بالشرط يجب ثبوته عند ثبوت الشرط
83 Lazimnya pemenuhan syarat itu sesuai kemampuan yang memungkinkan يلزم مراعة الشرط بقدر الإمكان
84 Janji yang diiringi persyaratan adalah lazim المواعيد باكتساء صور التعاليق تكون لازمة
85 Hak mendapat hasil itu sebagai ganti kerugian (yang ditanggung) الخراج بالضمان
86 Pendapatan/upah dengan jaminan itu tidak datang secara bersamaan الأجر والضمان لا يجتمعان
87 Risiko itu sejalan dengan keuntungan (yakni orang yang memperoleh manfaat atas sesuatu, pada saat yang sama ia harus mau berkorban). الغرم بالغنم – ( يعني إن من ينال نفع شيئ يحتمل ضرره )
88 Kenikmatan itu setaraf dengan pengorbanan dan pengorbanan setaraf dengan kenikmatan النعمة بقدر النقمة والنقمة بقدر النعمة
89 Perbuatan itu disandarkan pada pelakunya kecuali pada suatu kasus yang belum terjabarkan يضاف الفعل الى الفاعل لا الآمر مالم يكن مجبرا
90 Apabila terdapat dua orang terlibat suatu perkara, yang seorang terlibat langsung dan yang lain hanya terlibat sebab-sebab, maka hukum dibebankan pada orang yang terlibat secara langsung saja إذا اجتمع المباشر والمتسبب يضاف الحكم الى المباشر
91 Hal yang dibolehkan syariat tidak dapat dijadikan beban/tanggungan الجواز الشرعي ينافي الضمان
92 Orang yang berbuat sesuatu, meskipun tanpa sengaja, tetap harus menanggung beban المباشر ضامن وان لم يتعمد
93 Tidak dikenai beban orang yang terlibat dalam sebab suatu kejadian kecuali dengan sengaja ia hendak melakukannya المتسبب لا يضمن ءالا بالتعمد
94 Tidak ada beban yang terkait dengan kecelakaan disebabkan oleh binatang atas kemauanya sendiri. جناية العجماء جبار
95 Perintah menasarufkan (memanfaatkan) barang orang lain (tanpa ijin pemiliknya) adalah batal الأمر بالتصرف فى ملك الغير باطل
96 Tidak boleh bagi seorang pun merubah /mengganti milik orang lain tampa izin pemiliknya. لا يجوز لأحد أن يتصرف فى ملك الغير بلا إذنه
97 Tidak boleh bagi seseorang mengambil milik orang lain tanpa sebab syar’i لا يجوز لأحد أن يأخذ مال أحد بلا سبب شرعي
98 Perubahan sebab kepemilikan barang adalah setara dengan perubahan pada barang itu sendiri تبدل سبب الملك قائم مقام تبدل الذات
99 Barang siapa yang mendahulukan sesuatu sebelum waktunya, maka ia dibebani atas larangan yang ada didalamnya من استعجل الشيئ قبل أوانه عوقب بحرمانه
100 Barang siapa berusaha menyanggah perbuatannya sendiri, maka usahanya itu tertolak من سعى فى نقض ما تم من جهته، فسعيه مردود عليه

Tidak ada komentar:

Posting Komentar